Sudah 67 tahun
Indonesia merdeka, tapi saya yakin beberapa dari fakta berikut ini
banyak yang masih belum tau. Gak percaya, baca aja sendiri, monggo
1. Presiden Yang Tak Dikenal
Indonesia bukanlah
negara yang jumlah Presidennya banyak. Bandingkan dengan Amerika Serikat
yang sudah memiliki 44 Presiden, Indonesia masih dalam hitungan jari
tangan sehingga mudah diingat. Tapi coba tanyakan pada anak-anak muda
siapa saja nama Presiden Indonesia. Mungkin yang disebut hanya Soekarno,
Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, dan SBY. Ada dua nama yang
terlewat, yakni Sjafruddin Prawiranegara dan Mr.Assaat.
Faktanya:
-Sjafrudin
Prawiranegara pernah ditugaskan sebagai Presiden/Ketua PDRI (Pemerintah
Darurat Republik Indonesia) pada tahun 1948 untuk menjalankan roda
pemerintahan dari Bukittinggi, sebab saat itu Soekarno dan Hatta
ditangkap Belanda pada Agresi Militer II.
-Lain lagi dengan
Mr.Assaat, Tokoh yang ikut ditangkap Belanda dan diasingkan ke Pulau
Bangka bersama Soekarno dan Hatta ini sempat menjadi “Acting Presiden Republik Indonesia” alias pemangku sementara jabatan Presiden sejak Desember 1949 hingga Agustus 1950.
(Saya aja baru tau sekarang hehe )
2. Presiden Korup
Sejak jaman baheula
Indonesia terkenal sebagai negara yang tingkat korupsinya tinggi. Hingga
tulisan ini dibuat, mantan Presiden Soeharto mencatat prestasi sebagai
pemimpin negara paling korup sedunia. Tidak ada pemimpin negara lain
yang menyaingi nilai korupsi Soeharto yang diperkirakan mencapai angka
15-35 milyar dollar AS. Prestasi ini dicapai Soeharto selama 32 tahun
masa pemerintahannya. Padahal pada awal menjabat sebagai Presiden,
beliau pernah mengkritik era Orde Lama Soekarno yang dinilai tidak mampu
memberantas korupsi. Well… people changed hmmm…
Meskipun pada tahun
1998 era Orde Baru Soeharto ditumbangkan oleh ‘people power’ namun
Soeharto selalu gagal diadili atas dugaan korupsi yang telah
dilakukannya hingga ia meninggal 10 tahun kemudian. Uniknya, hingga kini
masih ada wacana serius untuk menjadikan Soeharto sebagai Pahlawan
Nasional. Sebagian kalangan menilai jasa-jasanya amat besar bagi
Indonesia. Ada anekdot bahwa gelar itu sangat pantas, karena berkat
jasa-jasa beliau lah kini korupsi begitu mengakar di setiap instansi
pemerintah, dan barang siapa yang tidak korup bisa diolok-olok sebagai
orang bodoh atau munafik. Buktinya? menurut survei sebuah perusahaan
konsultan PERC, di tahun 2010 Indonesia menempati posisi juara 1 negara
paling korup se-Asia Pasifik.
(Parah emang, tapi menurut saya bapak Soeharto tetap pantas menyandang gelar pahlawan )
3. Pemimpin Cacat Fisik (maaf, gak bermaksud rasis)
Tahun 1999 KH.
Abdurrahman Wahid yang terlahir dengan nama Abdurrahman Addakhil, resmi
menjadi Presiden Republik Indonesia ke-4. Bisa jadi sejak saat itu
Indonesia menjadi satu-satunya negara yang punya pemimpin cacat fisik.
Presiden yang kerap dipanggil Gus Dur itu menderita gangguan penglihatan
hingga seringkali orang lain yang membacakan atau menuliskan surat
untuknya. Selain itu Gus Dur juga menderita diabetes, gangguan ginjal,
bahkan beberapa kali terserang stroke. Namun segala keterbatasan fisik
tersebut tidak menghalanginya membuat berbagai terobosan. Ia dikenang
sebagai pahlawan kebebasan, pembela kaum minoritas dan pejuang HAM.
Tercatat dalam
sejarah, Gus Dur lah yang memulai perundingan dengan Gerakan Aceh
Merdeka (GAM / gerakan separatis di Aceh), memperbolehkan bendera
bintang kejora berkibar di Papua (bendera RMS / gerakan separatis di
Papua), menetapkan Tahun Baru Cina (Imlek) sebagai hari libur nasional,
mencabut larangan penggunaan huruf Tionghoa, mengusulkan agar larangan
terhadap Marxisme-Leninisme dicabut, membubarkan Departemen Sosial yang
korup, serta menentang RUU Anti Pornografi & Pornoaksi.
(Ini salah satu tokoh favorit saya )
4. Arti Sebuah Nama Bagi Soekarno
Jika Presiden
Soekarno bisa memutar balik waktu, mungkin beliau akan mengubah
tandatangannya di naskah Proklamasi. Saat sudah menjabat sebagai
Presiden, Soekarno mengubah penulisan namanya menjadi Sukarno. Ia sangat
membenci ejaan “oe” yang dianggapnya warisan penjajah Belanda. Sayangnya, naskah Proklamasi tidak boleh dirubah sama sekali.
Soekarno sendiri
dilahirkan dengan nama Kusno Sosrodihardjo, sebelum dirubah ayahnya
menjadi Soekarno karena sering sakit-sakitan saat kecil dulu. Terbukti
saat menyandang nama Soekarno ia berjaya, persis seperti “Karna”,
pahlawan dalam kisah Mahabarata yang mengilhami namanya. Namun ketika
ia merubah lagi namanya menjadi Sukarno, nasibnya menjadi buruk.
(Tokoh yang paling saya sukai dan selalu jadi inspirasi dalam hidup saya, love u full dah pak )
5. Lan Fang, Republik pertama di Negeri Kita
Siapa bilang
Indonesia Republik pertama di negeri kita ? Dua abad yang lalu, tepatnya
tahun 1777, pernah berdiri Republik bernama Lan Fang di Pontianak,
Kalimantan Barat. Saat itu bangsa Eropa dan Cina (yang katanya) lebih
maju sejarah peradabannya pun masih memakai sistem Kerajaan / Monarki.
Bendera Republik Lan Fang berbentuk empat persegi panjang berwarna
kuning dengan lambang dan kalimat “Lan Fang Ta Tong Chi”. Panji kepresidenan berbentuk segi tiga berwarna kuning dengan kata “Chuao”
(Jenderal). Pejabat tingginya berpakaian ala Tiongkok kuno, sedangkan
yang berpangkat lebih rendah mengenakan pakaian ala barat.
Lo Fang Pak, seorang
guru dari Kwangtung-Cina merupakan pendiri sekaligus Presiden pertama
Republik Lan Fang yang berjasa menyatukan puluhan ribu orang Tionghoa
yang saat itu berburu emas sampai ke Kalimantan Barat. Hebatnya,
Republik Lan Fang kala itu sudah membangun jaringan transportasi, punya
kitab undang-undang hukum, menyelenggarakan sistem perpajakan,
mengembangkan sistem pendidikan, pertanian dan pertambangan, bahkan
punya ketahanan ekonomi berdikari, lengkap dengan perbankannya *wow :O*.
Tidak hanya itu, Republik Lan Fang sangat disegani kemampuannya
mengusir buaya di muara Kapuas. Bahkan setelah sukses membantu Sultan
Kun Tien dalam perang melawan Kesultanan Mempawah dan kelompok Dayak,
seluruh orang Tionghoa memilih berlindung pada Republik Lan Fang,
termasuk Sultan Kun Tien sendiri.
Setelah 47 tahun
berdiri dan tercatat punya 10 Presiden yang dipilih lewat Pemilu,
akhirnya Republik Lan Fang takluk di tangan penjajah Belanda. Namun
karena takut Dinasti Cina membantu Lan Fang (baca: Lan Fang rajin
memberi upeti tiap tahun ke Dinasti Ching di Cina), lantas Belanda baru
berani mengumumkan penaklukkan itu secara resmi 27 tahun kemudian saat
Republic of China berdiri.
(Bisa jadi sistem pemerintahan mereka lebih baik dari sistem pemerintahan negeri ini :O)
6. Nama Jalan Pahlawan Indonesia di Belanda
Indonesia punya
keterikatan historis dengan Belanda yang pernah menjajahnya selama 3,5
abad. Uniknya jika pelesir ke Belanda, akan ditemukan nama-nama pahlawan
perjuangan Indonesia di beberapa kota. Ada nama jalan Mohammed Hatta
dan Sutan Sjahrir di kota Haarlem. Ada juga jalan RA Kartini atau RA
Kartinistraat yang diabadikan di empat kota sekaligus: di Amsterdam,
Haarlem, Utrecht, dan Venlo. Bahkan Kartinistraat di kota Utrecht lebih
luas dibanding jalan Che Guevara, tokoh pejuang Amerika Latin yang
legendaris itu. Namun jangan senang dulu, karena di kota Haarlem juga
terdapat nama jalan Chris Soumokil, presiden gerakan separatis RMS
(Republik Maluku Selatan) yang dulu dihukum mati di Kepulauan Seribu.
7. Negara Maritim
Siapa yang tak tahu
kalau Indonesia adalah negara maritim terbesar di dunia dengan perairan
seluas lebih dari 3,2 juta km2 dan pantainya terpanjang kedua di dunia
setelah Kanada. Untuk mengamankannya dari serangan musuh dan pencuri
kekayaan alam Indonesia tentu dibutuhkan pasukan militer yang tangguh.
Ironisnya, saat ini untuk mengamankan lebih dari 17.000 pulau, Indonesia
hanya punya sekitar 17.000 personil marinir. Artinya, satu pulau dijaga
oleh satu orang marinir.
(Menyedihkan -_-”)
8. Kuburan ala Indonesia
Ada banyak cara menguburkan jenazah, dan orang Indonesia punya cara yang unik dalam melakukannya.
-Orang-orang Toraja
di Sulawesi Selatan memakamkan jenazah di bukit atau tebing-tebing yang
terjal. Makam yang tersohor antara lain Batu Lemo. Disini bahkan para
mayat diganti pakaiannya pada waktu-waktu tertentu.
-Ada juga Kuburan
Bayi Kambira dimana jenazah bayi dibalsem dan dibungkus, lalu dimasukkan
ke dalam pohon besar yang sudah dilubangi terlebih dulu. Setelah itu
lubang ditutup dengan anyaman ijuk.
-Kemudian Ada makam
Batu Karang Terjal Londa, mayat dimasukkan ke peti-peti yang kemudian
diatur sesuai garis keturunan keluarga, lalu diletakkan di dalam goa
yang dalamnya sekitar seribu meter. Bayangkan, di dalam goa itu kita
akan menemukan ribuan tengkorak dan tulang-belulang manusia.
-Orang-orang Dayak
suku Benuaq di pedalaman Kalimantan Timur juga punya kuburan unik. Mayat
tidak dikubur dalam tanah, melainkan diletakkan ke dalam peti yang
disangga oleh tiang atau digantung pada tali. Setelah beberapa tahun
peti itu dibuka lagi, lalu tulang-belulang mayat didoakan, kemudian
dimasukkan lagi ke dalam peti bertiang yang permanen.
(Cuma Indonesia yang punya :p)
9. Tetangga Yang Baik Bagi Malaysia o_0
Tanyakan pada seluruh
negara di Asia Tenggara, dijamin mereka merasa bahagia hidup
berdampingan dengan Indonesia. Bagaimana tidak, oknum-oknum pemerintah
Indonesia tak pernah berhenti menggratiskan kekayaan alam Indonesia pada
negara lain. Saking murah hatinya, yang namanya pencurian ikan,
pencurian pasir, illegal logging, dll. seringkali tidak diproses hukum
melainkan selesai lewat jalan “damai”.
Diantara semua negara
tetangga, mungkin Malaysia yang paling happy. Negara yang berpenduduk
hanya 27 juta orang dan luas negaranya tak sampai setengah Pulau
Kalimantan ini berulang kali membuat “dosa”
pada Indonesia namun selalu dimaafkan. Dari mulai merebut Pulau Sipadan
& Ligitan di Selat Makassar sana, kekerasan pada TKI, illegal
logging, mengklaim hak paten atas kesenian Indonesia, dan
bla..bla..bla.. (Ampe lupa saking banyaknya -_-”)
Sampai sekarang belum
ada pemimpin Indonesia yang berani pada Malaysia seperti Bung Karno.
Idenya untuk Ganyang Malaysia tak pernah jadi kenyataan. Apalagi
presiden RI setelah bung Karno tidak ada yang benar-benar tegas, dengan
dalih ‘mengutamakan diplomasi’. Tak pantaslah harga diri bangsa ditukar
dengan jiwa pengecut. Tapi itulah realita. Suka tidak suka, Indonesia
benar-benar tetangga yang baik bagi Malaysia. Bukan tak mungkin nantinya
Indonesia yang akan diganyang Malaysia.
(Siap-siap saja ya teman-teman 0_0)
10. Orang Terkenal “Made in Indonesia”
Tuhan berbaik hati
memberi kekayaan alam melimpah pada Indonesia, sampai-sampai dulu bangsa
Eropa tega menjajah demi rempah-rempah. Mereka, khususnya bangsa
Belanda, menghuni Indonesia ratusan tahun lamanya dan beranak-pinak
dengan warga lokal. Itulah kenapa saat ini ada sekitar setengah juta
warga negara Belanda yang punya garis keturunan Indonesia.
Tengok saja para
pemain sepakbola Belanda saat ini, Dalam tim nasional Belanda banyak
yang punya darah Indonesia dari kakek-nenek mereka. Sebut saja Robin Van
Persie, John Heitinga, Demy De Zeeuw, Nigel de Jong, Denny Landzaat,
Giovanni van Bronckhorst. Yang disebut terakhir justru bisa berbahasa
Indonesia meskipun tidak lancar. Maklum, ibunya bermarga Sapulette,
berasal dari Saparua, Maluku.
Selain mereka,
dipercaya ada ratusan pemain sepakbola di Eropa yang keturunan
Indonesia. Ada yang berdarah Ambon seperti Christian Supusepa, Justin
Tahapary, Michael Elias Timisela. Ada yang keturunan Batak seperti Radja
Nainggolan, dan keturunan Jawa seperti Leroy Gerald Resodihardjo.
Selain pemain
sepakbola, masih ada segudang tokoh terkenal dunia yang punya darah
Indonesia. Mulai dari atlit, seniman, model, astronom, hakim agung,
reporter, ahli persenjataan, politisi, hingga presiden dan perdana
menteri.
Singapura pernah
punya Perdana Menteri keturunan Indonesia, yakni Lee Kuan Yew yang
berdarah Semarang dan Pontianak dari kedua neneknya. Bahkan presiden
pertama Singapura, Yusof Ishak, yang wajahnya diabadikan dalam pecahan
uang kertas Singapura, merupakan keturunan Minangkabau, Sumatera Barat.
Zubir Said, sang pencipta lagu kebangsaan Singapura juga lahir di
Bukittingi, Sumatera Barat.
Malaysia lebih ajaib
lagi. Sejak Malaysia berdiri, negara itu baru memiliki enam orang
Perdana Menteri, dan separuhnya adalah keturunan Indonesia. Tun Abdul
Razak (Perdana Menteri ke-2 sekaligus bapak pendiri Malaysia), Najib Tun
Razak (anak dari Tun Abdul Razak sekaligus Perdana Menteri Malaysia
saat ini), dan Abdullah Ahmad Badawi (Perdana Menteri Malaysia ke-5)
semuanya adalah keturunan Bugis, Sulawesi Selatan.
(Mereka semua made-in Indonesia, ajaib bukan :p)
Tapi walau bagaimanapun, bagus dan jeleknya Indonesia, saya tetep mencintainya.
I Love U INDONESIAKU
DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE-67, MERDEKA!!!
No comments:
Post a Comment